Berita

Jumat, 03 Juli 2015

50 Kelompok KKN Angkatan 41 Jadi Agen Edukasi

Mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul) yang menjalani kuliah kerja nyata (KKN) tahun ini merasakan sensasi berbeda. Terlibatnya Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim dalam kegiatan tersebut menjadi alasannya.

Melalui corporate social responsibility (CSR), bank pelat merah tersebut membuat program BPD Edukasi. Dilibatkannya mahasiswa dalam kegiatan itu lantaran jangkauannya yang luas hingga ke pelosok daerah Kaltim dan Kaltara. “Agar mahasiswa yang terpilih sebagai agen edukasi bisa menciptakan pemahaman kepada masyarakat tentang dunia perbankan. Selama ini masyarakat pelosok masih belum paham dan hanya menggunakan uangnya untuk bertahan hidup. Adanya pemahaman ini agar masyarakat bisa beralih mematangkan perencanaan keuangan jangka panjang dengan bantuan perbankan,” beber Dirut BPD Kaltim Zainuddin Fanani kemarin.

Dirinya menyebutkan, dalam statistik, Kaltim sebagai daerah kaya masih terbelenggu dengan angka kemiskinan yang cukup tinggi. “Jadi, di sana (daerah pelosok) peran mahasiswa untuk mengabdikan diri dengan menjadi agen edukasi. Dari sana, harapannya kesejahteraan masyarakat juga bisa terangsang,” tuturnya.

Agen edukasi sendiri disebutnya merupakan program terbaru yang dimiliki BPD Kaltim. Terbentuknya program ini didasari saran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mewajibkan sebuah bank meningkatkan literasi keuangan. “Mahasiswa KKN terbantu, program kerja mereka bisa berjalan. Misi edukasi perbankan ke pelosok Kaltim dan Kaltara juga bisa dijangkau,” jelas Fanani.

Terpisah, Pemimpin Sekretariat Perusahaan BPD Kaltim Abdul Haris Sahilin menjelaskan, dari total 250 kelompok yang menjalani kegiatan KKN angkatan 41, hanya 50 kelompok yang ambil bagian dalam program agen edukasi tersebut. Kemarin, di lantai 6 Kantor BPD Kaltim, dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis.

“Sebelumnya, ada 111 kelompok yang mengajukan proposal untuk mengikuti program. Setelah diseleksi, akhirnya muncul 50 kelompok. Jumlah tersebut sebenarnya menyesuaikan usia emas BPD Kaltim tahun ini,” ucapnya.

Mereka yang terpilih menjadi agen edukasi juga mendapat sokongan finansial sebagai penunjang pelaksanaan program kerja (proker) selama mengabdi di daerah. “Perancangan proker mereka juga salah satu pertimbangan kami dalam tahap seleksi. Setelah terpilih, dalam sesi pendalaman, proker mereka akan kami arahkan dengan membuat perencanaan yang lebih spesifik sebagai dasar kami memberi bantuan finansial,” terang Haris. Dia menambahkan, dengan perhitungan realistis, idealnya per kelompok mendapat sekitar Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.

Yuni Yuniarta, salah seorang anggota kelompok KKN Samarinda 40 yang akan mengabdi di daerah Bengkuring, Samarinda Utara, menyebutkan, mereka akan menjalankan program yang salah satunya agen edukasi dari BPD Kaltim. “Rencananya nanti dalam sebuah kesempatan kami akan mengundang masyarakat untuk mensosialisasikan program ini lewat sebuah seminar,” jelas mahasiswi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) angkatan 2012 tersebut. (Sumber : kaltimpost.co.id)