Berita

Senin, 16 Oktober 2017

Ini Tantangan yang Harus Jadi Cambuk di Usia ke 52 BPD Kaltim

Upacara HUT 52 Tahun

Hari Ulang Tahun BPD Kaltim diperingati dengan upacara menghadirkan ratusan pegawai di lapangan parkir Gedung BPD Kaltim, Jalan Jenderal Sudirman Samarinda, pukul 07.30 sampai pukul 09.30, Sabtu (14/10/ 2017).

 

Pembina upacara, yakni Dirut BPD Kaltim Zainuddin Fanani pada amanatnya mengutarakan tema HUT ke 52 BPD bertema Membangun Negeri Tiada Henti. Dengan capaian yang telah diraih, di usia yang ke 52 tahun, maka semakin tinggi tantangan kedepan, di antaranya kondisi perekonomian belum pulih signifikan. Kaltim masih mengandalkan sektor komoditas Sumber Daya Alam (SDA). Tantangan berikutnya semakin banyaknya bank nasional maupun bank asing.

 

Tingginya tuntutan masyarakat berbasis teknologi dalam satu paket produk dan layanan, kemudian generasi milenial menguasai lebih 40 persen populasi Indonesia, menentukan bank harus mengakomodir para kaum milenial bertransaksi dengan bank sesuai kebiasaan kaum milenial, serta semakin massive-nya perkembangan sebuah industri baru bernama financial technology atau nama kerennya FinTech Indonesia membuat masyarakat saat ini dihadapkan pada beragam jenis layanan yang disediakan bukan oleh lembaga jasa keuangan perbankan, seperti pembayaran, peminjaman (lending), perencanaan keuangan (personal finance), investasi ritel, pembiayaan (crowdfunding), remitansi, riset keuangan, dan lainnya," jelasnya.

 

Zainuddin Fanani melanjutkan Kata “Tiada Henti”, dari sisi Bisnis Bankaltim yang memiliki tugas untuk terus memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan dan perekonomian daerah. "Manajemen BPD Kaltim telah dan akan terus melakukan terobosan dan inovasi dalam rangka mewujudkan visi dan misi bank, di antaranya pengembangan IT (Internet Banking, BPD Net Online, dan lainnya)," ujarnya.

 

Pengembangan Internet Banking dan BPD Net Online adalah upaya yang dilakukan BPD Kaltim dalam rangka memperluas layanan transaksi keuangan bagi nasabah. Inovasi tersebut merupakan sebuah keharusan sebagai upaya dalam meningkatkan kemampuan bank untuk mengakomodir seluruh kebutuhan layanan transaksi keuangan nasabah, termasuk transaksi non tunai yang sedangkan digalakkan regulator dan pemerintah di lingkungan Pemerintah Daerah yang mulai berlaku pada awal tahun 2018 mendatang.

 

Kemudian perluasan jaringan kantor di pedalaman dan perbatasan. Wacana layanan industri perbankan ke depan yang mengarah pada Digital Banking dengan konsep Branchless Banking (layanan tanpa kantor), merupakan sebuah isu akan dipandang dari sudut yang berbeda oleh Bankaltim.

 

"Dengan adanya keterbatasan infrastruktur di daerah terutama terkait dengan telekomunikasi, maka kehadiran jaringan kantor secara fisik di beberapa wilayah yang ada di Kaltim dan Kaltara masih merupakan sebuah kebutuhan riil masyarakat di daerah kita," bebernya. Zainuddin Fanani juga berterimankasih pada karyawan BPD Long Nawang, Long Apari, Simanggaris dan berbagai kawasan pelosok maupun perbatasan atas dedikasinya.

 

"Jangan terlena, jadikan keberhasilan pencapaian ataupun pujian sebagai cambuk bahwa kita layak meraihnya dan dapat mempertahankannya," tutupnya.