Berita

Senin, 27 April 2015

Setor Rp 243,2 M, Share Bisnis Besar, Dana Kembali ke Daerah

BALIKPAPAN - Perlambatan ekonomi di Benua Etam turut menahan laju pertumbuhan kinerja Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim sepanjang tahun lalu. Sumbangsih bank milik pemerintah daerah ini terhadap pajak pun menyusut.

Direktur Operasional BPD Kaltim Apriansyah melaporkan, setelah audit, total laba kotor yang dibukukan bank berlabel BanKaltim itu per Desember 2014 sebesar Rp 664,42 miliar. Sementara laba bersih mencapai Rp 495,25 miliar.

“Dengan demikian, total Pajak Penghasilan Badan yang kami serahkan untuk kepada negara sebesar Rp 243,21 miliar. Angka tersebut Rp 8 miliar lebih kecil dibanding periode 2013, atau turun 0,96 persen,” ucap Apriansyah saat menyerahkan Setoran Pajak tahunan (SPT) Badan BPD Kaltim di KPP Madya Balikpapan, Rabu (22/4) kemarin. 

Dia mengungkapkan, penurunan tersebut tak lepas dari melambatnya laju ekonomi global hingga 2014 lalu. Terus melambatnya pertambangan batu bara, membuat perputaran uang di sektor tersebut tak kunjung pulih. “Begitu pula sektor-sektor penunjangnya,” imbuh dia.

Namun, di sisi lain, BPD Kaltim juga dituntut mempertahankan kontribusi dalam pembangunan segala bidang, baik di Kaltim maupun Kaltara. Itu terlihat dari besarnya pangsa pasar mereka dalam kinerja seluruh perbankan di dua provinsi ini.

Dari sisi aset, misalnya. BanKaltim mencatatkan 25,39 persen dari 115,4 total aset 35 bank yang berkantor di Kaltim dan Kaltara, atau senilai Rp 29,3 triliun. Sedangkan untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), share bank ini mencapai Rp 22,8 triliun, atau 25,48 persen.

Begitu pula dari sisi kredit atau pembiayaan. Share BPD Kaltim 27,16 persen dari total Rp 65,9 triliun, atau senilai Rp 17,9 triliun.

“Besarnya kontribusi mencapai kisaran seperempat dari total itu adalah bukti, BanKaltim punya andil besar terhadap perekonomian di Kaltim dan Kaltara. Dan tentunya, sumbangsih kami juga kembali ke daerah, lain halnya dengan bank-bank yang berkantor pusat di Jakarta,” beber Apriansyah.

Meski belum dapat memprediksi, dia berharap, tahun ini BPD Kaltim bisa meningkatkan kinerja agar dapat kembali menaikkan kontribusi di sektor pajak. Salah satunya, kata Apriansyah, adalah dengan menggalakkan layanan online.

“Mobile banking direncanakan launching pada tahun lalu. Namun, karena satu dan lain hal, tahun ini baru bisa dimulai. Ke depan, kami juga akan menggalakkan branchless banking. Semoga ini dapat meningkatkan pemasukan dan sumbangsih kami ke daerah,” pungkasnya. (Sumber : kaltimpos.co.id)