Berita

Minggu, 15 Februari 2015

Bankaltim Gelar Kaltim Bershalawat Dalam Rangka HUT Ke 50 Tahun

Lantunan selawat menggetarkan Masjid Baitul Muttaqien, Islamic Center, Samarinda Jumat malam (13/2). Acara bertajuk “Kaltim Bershalawat” itu dihadiri sedikitnya 30 ribu jamaah dari berbagai daerah di Kaltim. Mereka duduk bersimpuh di pelataran masjid bersama Habib Syekh bin Abdul Qodir Assegaf.

 “Kaltim Bershalawat” yang digagas BPD Kaltim (Bankaltim) berjalan khusyuk. Kehadiran sosok Habib Syekh bin Abdul Qodir Assegaf yang dikenal hingga ke luar negeri memang sudah dinantikan. Direktur Utama BPD Kaltim Zainuddin Fanani menuturkan, seyogianya Habib Syekh baru menginjakkan kakinya di Kaltim pada 2016 nanti.

 “Mestinya satu tahun lagi. Namun karena rahmat Allah, Habib bisa ke Samarinda,” ucapnya.

 Laki-laki ramah itu menyebutkan, gelaran “Kaltim Bershalawat” dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 3 Januari lalu dan HUT ke-50 bank pelat merah itu. “Ini sebagai wujud kecintaan kepada Rasulullah,” tuturnya.

 Karena itu pula, pihaknya mengundang Habib Syekh untuk berselawat ke Benua Etam. “Selawat harus menjadi budaya dan ajang silaturahmi,” sambungnya. Sebagai bank kebanggaan daerah, BPD Kaltim bukan hanya berorientasi pada bisnis. Melainkan agen pembangunan moral dan akhlak.

 “Jadi, bukan hanya membangun kantor cabang di berbagai daerah, tapi kami juga ingin berperan dalam membentuk moral dan akhlak manusia,” harap Zainuddin Fanani.

Gubernur Awang Faroek Ishak menambahkan, “Kaltim Bershalawat” adalah wujud syukur atas capaian Kaltim di antara daerah lain di Kalimantan. Ajang ini juga menjadi suntikan semangat bagi Pemprov Kaltim agar meningkatkan etos kerja melayani masyarakat.

“Semoga dengan selawat ini, kita mendapat rahmat dan kemudahan sehingga Kaltim Maju 2020 tercapai. Terlebih lagi kita sedang berjuang mendapatkan otonomi khusus (otsus),” terang Faroek.

Habib Syekh yang mengetahui Kaltim sedang berjuang mendapatkan otsus pun memberikan dukungannya. “Insya Allah, Kaltim menjadi daerah istimewa. Daerah khusus. Masyarakat diberikan keberkahan dan kemudahan,” ucapnya disambut amin puluhan ribu jamaah. Ulama asal Solo, Jawa Tengah, ini berpesan agar seluruh masyarakat Kaltim tidak melupakan nikmat yang diberikan Allah dan terus bersyukur.

“Jika kalian (Kaltim) tidak memiliki apa yang diinginkan, sukailah apa yang Anda miliki saat ini. Apa yang kita dapat, kita syukuri. Insya Allah akan menambah kenikmatan yang diberikan,” pesannya.

Selanjutnya, ia meminta agar jangan ada keluh-kesan karena sesuatu yang diinginkan belum tercapai. “Jangan mengeluh karena tangan belum menggapai bintang, tapi bersyukurilah kaki dapat menginjak bumi. Kita syukuri dulu lah kaki kita masih berjalan. Terus berikhtiar,” imbuhnya.

“Berkat selawat, Kaltim selamat. Siapa yang dekat dengan Allah dan Rasulullah pasti selamat dan mendapat syafaat,” tandasnya. (Kaltimpost.co.id - Hukor)