Berita

Senin, 16 Juli 2018

Tabungan Pelajar Capai Rp 71,66 Miliar

BPD Kaltim-Kaltara (Bankaltimtara) akan terus menggenjot pertumbuhan Simpanan Pelajar (Simpel) selama 2018. Sebab, program yang digagas pemerintah bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 2015 tersebut merupakan salah satu cara meningkatkan basis nasabah tabungan.

Diterangkan Pimpinan Sekretariat Bankaltimtara Abdul Haris Sahilin, dari 13 bank yang menyelenggarakan Simpel, Bankaltimtara mampu menguasai pangsa nasabah sebanyak 81,12 persen dengan mengakuisisi 57.494 nasabah dari total 71.158 nasabah pada 2016. Sehingga mendapat penghargaan dari OJK Kaltim.

“Pada Desember 2017, kami menghimpun lebih dari 115 ribu nasabah dengan total tabungan Rp 56,54 miliar. Kemudian kenaikannya selama kurun enam bulan menunjukkan tren menggembirakan. Pada Juni 2018, total nasabah 120.108 dengan saldo sebanyak Rp 71,66 miliar. Itu anak sekolah lho yang menabung, saldonya mampu sebanyak itu,” terang Haris, kepada Kaltim Post, Rabu (11/7).

Menurutnya, keberhasilan tersebut didukung oleh luasnya jangkauan Bankaltimtara hingga ke pelosok Kaltim-Kaltara. Dengan jauhnya jangkauan jaringan, otomatis nasabah di daerah terjauh pun bisa memperoleh akses Simpel. Bankaltimtara juga menyediakan 22 unit armada mobil untuk berkeliling ke tiap-tiap sekolah di dua provinsi ini. Dengan tujuan mampu secara dini membentuk pola perilaku dan karakter pelajar agar hemat, cermat dalam menggunakan uang, dan gemar menabung.

“Keberadaan produk simpanan ini salah satu cara mencari sumber dana baru untuk penyaluran kredit. Serta, mampu mendongkrak pertumbuhan himpunan DPK (dana pihak ketiga) meskipun pangsa nasabah dan nominal dana terhimpun tak seberapa bila dibanding dengan produk lainnya,” ungkap Haris.

Kendati memiliki peluang yang bagus, namun Bankaltimtara tidak mengesampingkan produk lainnya untuk menghimpun DPK. Bahkan, kini 70 persen DPK Bankaltimtara berasal dari swasta dan sisanya pemerintah daerah. “Sejak beberapa tahun terakhir, kami memang tidak ingin bergantung lagi dari dana pemerintah daerah,” pungkas Haris. (Prokal.co)